Pangeran Soerjopranoto dan juga bangsawan-bangsawan lainnya di
Praja Paku Alaman, umumnya tidak pernah menyembunyikan kenyataan
sejarah, bahwa di dalam tubuh kerabat Paku Alaman itu, terutama Sri Paku
Alam ke-II telah mengalir darah rakyat jelata yang segar yang berasal
dari seorang petani di desa Sewon, Bantul, Yogyakarta, yang bernama Ronodigdoyo.
Pada zaman Perang Perebutan Mahkota III (1747-1755) ia ikut terjun
dalam perjuangan melawan Belanda (VOC), dan pernah memberikan jasa yang
luar biasa kepada Pangeran Mangkubumi, adik Sultan Pakubuwono II. Sebab
itu kepadanya dijanjikan kedudukan yang baik, apabila pemberontakan
Pangeran Mangkubumi itu berhasil dengan kemenangan.
Tapi sesudah perang selesai dan Pangeran Mangkubumi memperoleh bagian Barat Kerajaan Mataram
setelah Perjanjian Gijanti (1755) dan ia naik tahta menjadi Sultan
Hamengku Buwono ke-I, Sri Sultan alpa akan janjinya, dan memberikan
Ronodigdoyo pada kedudukannya sebagai prajurit.
Karena sakit hati, maka Ronodigdoyo meninggalkan istana tanpa pamit
dan kemudian mendirikan perguruan di desa Sewon. Ia kawin dengan gadis
desa setempat dan kemudian beranak tiga orang, yaitu : Prawironoto,
Prawirodirdjo, dan seorang anak perempuan, Sedah Mirah (Sirih Mirah).
Dikemudian hari putera mahkota, yang nantinya menjadi Sri Sultan
Hamengku Buwono ke-II, yang belum tahu menahu asal usul Sedah Mirah,
telah jatuh cinta kepada gadis desa itu. Maka tanpa sengaja setelah
mereka menikah, Ronodigdoyo terangkat dengan sendirinya kepada kedudukan
yang mulia, sebagai besan Sri Sultan Hamengku Buwono Ke-I.
Ketika Sultan yang pertama mangkat pada tahun 1792, putera mahkota
segera naik tahta menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-II, dan Sedah Mirah
diangkat menjadi permaisuri, bergelar Kanjeng Ratu Kencana Woelan (atau
Kencana Woengoe). Dari permaisuri yang berasal dari rakyat jelata ini
dilahirkan tiga orang anak, puteri semua, dan ternyata ketiganya
diperistri oleh bangsawan-bangsawan yang memiliki kedudukan yang penting
dalam sejarah, dan menurunkan pejuang-pejuang bangsa. Yang Pertama
adalah Kanjeng Ratu Ayoe yang kemudian menjadi permaisuri Sri Paku Alam
ke-II dan menjadi asal keturunan pahlawan-pahlawan nasional
Aoejopranoto, dan Ki Hadjar Dewantara. Yang Kedua, Kanjeng Ratu Anom
yang diperistri oleh Adipati Madiun dan kemudian yang Ketiga, Kanjeng
Ratu Timoer, yang deperistri oleh Patih Sedolawe dan menurunkan
Gondokoesoemo, yang cukup dikenal dalam Perang Diponogoro (1825-1830).
Jumat, 25 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
babyliss pro nano titanium curling iron | Titanium Artisan Artisan
babyliss how to get titanium white octane pro nano titanium curling camillus titanium knife iron. $40.00. 1 in stock. $28.99. 1 infiniti pro rainbow titanium flat iron in stock. $24.99. babyliss pro titanium 1 in stock. Free shipping. -2 orders. -2 orders. Free titanium mens rings shipping.
Posting Komentar